Futsal


Ekstrakurikuler futsal adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa dalam olahraga futsal. Selain itu, ekstrakurikuler ini juga bertujuan untuk melatih keterampilan fisik, kerja sama tim, dan sportivitas.
Ekstrakurikuler futsal tidak hanya tentang bermain bola, tetapi juga tentang pengembangan diri siswa secara keseluruhan. Dengan mengikuti kegiatan ini, siswa dapat belajar banyak hal positif yang bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan.
Dibimbing oleh: Bapak Suroto, BA
Basket





Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemauan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Basket merupakan salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMA Dharma Wanita 1 Gedangan, Kabupaten Sidoarjo . Ekstrakurikuler basket ini menjadi wadah untuk menyalurkan hobi, minat, dan bakat siswa terutama di bidang olahraga bola tangan. Tidak hanya untuk menyalurkan hobi, minat, dan bakat siswa saja tetapi juga dalam pelatihan prestasi di bidang non akademik khususnya olahraga.
Ekstrakurikuler keranjang merupakan media untuk mendorong prestasi non akademik, pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis, meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bermain keranjang agar lebih baik, serta pembiasaan pola hidup sehat dengan berolahraga. Pembina Keranjang : Ibu Farah Andhila Ulfa, S.Pd.
OSIS



Organisasi Siswa Intra Sekolah atau disingkat OSIS adalah sebuah organisasi kesiswaan di sekolah untuk mencapai tujuan pelatihan dan pengembangan kesiswaan yang selaras dengan visi misi sekolah. Organisasi ini bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dapat dibagi atas 2 macam kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Contoh kegiatan rutin adalah melaksanakan peringatan Hari Besar Agama Islam, peringatan Hari Besar Nasional, Latihan Kepemimpinan, Peringatan Hari Jadi Sekolah, Masa Orientasi Siswa baru, latihan pidato, senam bersama, publikasi mading dan lain-lain. Dalam pengertiannya bahwa kegiatan tersebut sudah diselenggarakan terlebih dahulu dan bersifat rutin yang diadakan, entah tiap tahun, tiap bulan atau tiap minggu.
Sedangkan kegiatan insidentil adalah berupa kegiatan yang bersifat tidak rutin yang hanya sesekali diadakan sesuai dengan aspirasi yang berkembang atau disebabkan adanya instruksi dari pihak sekolah. pelatihan pengolahan limbah sampah organik, mengikuti lomba yang diadakan di luar sekolah, mengirimkan utusan dalam sebuah kegiatan seni atau agama dan lain-lain.
Pada dasarnya setiap OSIS/MPK di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS/MPK terdiri atas:
- Pembina – (Biasanya adalah seorang guru ataupun wakil kepala sekolah)
- Ketua
- Wakil Ketua
- Bendahara
- Sekretaris
- Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah
PASKIBRA


Salah satu ciri-ciri sekolah terbaik adalah memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah dengan pilihan kegiatan ekstrakurikuler menunjukkan bahwa sekolah memberi dukungan kepada siswanya untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Dari sekian banyak kegiatan ekstrakurikuler, ekstrakurikuler paskibra menjadi salah satu yang paling diminati.
Adapun kepanjangan paskibra adalah Pasukan Pengibar Bendera. Pasukan ini memiliki tugas utama untuk mengibarkan bendera merah putih. Untuk lebih mengenal Paskibra, simak materi paskibra dibawah ini. Mulai dari pengertian, tujuan, fungsi dan manfaatnya.
Paskibra sendiri merupakan salah satu ekstrakurikuler yang banyak dijumpai di lingkungan sekolah. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ini biasanya akan diikutsertakan dalam Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB). Pencapaian SMA Dharma Wanita 1 Gedangan, Kabupaten Sidoarjo yakni telah mendelegasikan dua peserta didiknya mengikuti Paskibraka Tingkat Provinsi Jawa Timur dan Paskribaka Tingkat Kabupaten Sidoarjo.
Pramuka




Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang suka berkarya. Pada Tanggal 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat. Setiap tanggal 14 Agustus kita merayakan hari ulang tahun Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka kita memiliki prinsip dasar yaitu iman, takwa; peduli terhadap bangsa, sesama hidup, dan alam; dan taat pada kode kehormatan Pramuka. Ekstrakurikuler pramuka telah menjadi ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh semua siswa di berbagai tingkat sekolah termasuk SMA di Indonesia. K egiatan kepramukaan di sekolah memiliki tujuan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter siswa, seperti nilai kebersamaan, kepemimpinan, kecintaan alam, sosial, dan juga kemandirian. Pramuka bukan sekadar baris-berbaris, juga bukan hanya tali-temali. Pramuka adalah kegiatan yang menekankan pada keterampilan.
Tari


Ekstrakurikuler seni tari adalah nama ekskul yang ada di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ini dibuka untuk mewadahi peserta didik yang memiliki bakat ataupun minat pada seni tari. Mengikuti ekskul ini tidak hanya untuk menyalurkan hobi saja melainkan juga untuk menambah wawasan dan meningkatkan rasa cinta kepada budaya. Tujuan lainnya adalah meningkatkan daya kreatif siswa, melestarikan seni tari tradisional Indonesia, belajar menari daerah, mengenal banyak gerakan tarian dan sebagainya. Tidak hanya itu saja, menari bisa mengajak siswa untuk berimajinasi dan memahami makna di setiap gerakan-gerakan dalam menari. Kegiatan dalam ekstrakurikuler ini sangatlah banyak, seperti memperdalam pengetahuan maupun wawasan tentang seni tari. Selain itu, siswa juga diajak untuk mengenal tari tradisional, tari kreasi dan juga tari klasik. Siswa yang ikuti ekskul ini biasanya rutin latihan setiap minggunya.
LITERASI

Ekstrakurikuler Literasi atau biasa disebut Baswara, merupakan ekstrakurikuler yang menaungi berbagai keterampilan literasi, dari literasi baca tulis, membaca, numerasi, hingga budaya. Di Ekstrakurikuler Literasi, peserta didik akan belajar tentang sastra dan bahasa. Puisi, Cerpen, Menulis Berita, Artikel, Meresensi Buku, hingga keterampilan berbicara juga diajarkan di Ekstrakurikuler Literasi. Klub atau perkumpulan anggotanya disebut Baswara. Nama tersebut juga diabadikan dalam buletin sekolah yang kini telah mencapai terbitan ketiganya. Prestasi Baswara sudah sampai di kancah nasional. Di antaranya:
- Juara 3 Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional dalam Festival Literasi Nasional 2023 di Surakarta.
- Juara 1 Lomba Cipta Puisi Tingkat Kabupaten dalam Festival Literasi Sidoarjo 2023.
- Juara 3 Lomba Cipta Puisi Tingkat Kabupaten dalam Festival Literasi Sidoarjo 2023.
- Juara Harapan 1 Lomba Menulis Cerpen SMA Awards
- Juara Harapan 1 Lomba Cipta Puisi Tingkat Kabupaten Sidoarjo dalam Festival Literasi Seni dan Sastra Nasional (FLS2N) 2024
- Juara 2 Lomba Cipta Puisi Tingkat Kabupaten Sidoarjo dalam Festival Literasi Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025
Japanesse Club



Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang paling banyak digunakan dan dipelajari secara global. Minat terhadap pembelajaran bahasa Jepang pun semakin lama semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk mendukung dan mengembangkan bakat peserta didik dalam menguasai bahasa Jepang SMA Dharma Wanita 1 Gedangan, Kabupaten Sidoarjo membuka ekstrakulikuler bahasa Jepang. Pada Ekstra bahasa Jepang yang dipelajari adalah pemahaman, tata bahasa dasar dan pengucapan serta intonasi bahasa Jepang yang benar, tulisan Jepang yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji, percakapan bahasa Jepang, dan Kebudayaan Jepang seperti makanan, origami, dan adat lainnya.
KIR



Kelompok remaja ilmiah (disingkat KIR ) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan karya ilmiah . Ekstrakurikuler ini merupakan organisasi yang bersifat terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan , dan teknologi pada masa kini dan masa yang akan datang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan sikap ilmiah, kejujuran dalam gejala alam yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi berdasarkan metode yang sistematis, objektif, rasional, dan berprosedur. Sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan kompetensi pengembangan diri dalam kehidupan.